Skip to main content

Surat Ijin Berenang ala Belanda

ZwemDiploma A sampai C
 
 Alhamdulillaah, si mas sekarang udah boleh berenang sendiri tanpa pengawasan ortu atau orang dewasa di kolam renang. Laah? Bukannya di Jeddah udah bisa berenang sendiri. Eheem, lain padang lain kolam renang :D.

Di Belanda, anak-anak yang belum bisa berenang tidak boleh berenang sendiri tanpa adult supervision. Selain itu mereka juga diharuskan memakai ban apung di tangan. Peraturan tertuliskah? Ga tau juga sih, tapi yang pasti saya tahunya karena pernah ditegur poolwatch (bukan baywatch :p) saat kami lagi asyik berenang rekreatif.

Waktu itu kami berempat sedang berenang di kolam ombak, lalu karena panggilan alam, terpaksa lah saya pergi dulu ke toilet (ga ada yaa disini pipis di kolam...idiih). Si mas yang sudah bisa berenang pergi sendiri ke perosotan, sementara princess dengan daddynya. Saat saya kembali, suami saya cerita kalau barusan dia ditegur oleh penjaga kolam karena membiarkan si mas sendiri di perosotan. Bila dia belum "bisa" berenang, maka dia belum boleh dibiarkan sendiri berkeliaran di kolam renang, apalagi tanpa ban apung.

Lalu apa buktinya seorang anak bisa berenang? Ternyata di Belanda ada Surat Ijin Berenang alias Ijasah Renang (Zwemdiploma). Seorang anak boleh berenang sendiri kalau dia sudah mengantungi minimal Ijasah Level A atau Zwemdiploma A. Ada 3 level ijasah, yaitu A, B dan C. Ijazah ini juga berlaku secara nasional, pelaksanaan ujiannya pun waktunya bersamaan di tiap tempat kursus renang. Selain itu biasanya di baju renangnya akan ada badge sudah lulus diploma A, B atau C.


Jadi sekarang mau cerita aja ni, tahapan2nya sampai bisa dapat ZwemDiploma A dan juga C yang sudah didapatkan si mas en adek.

Stip Hijau sampai merah

Awalnya untuk ikut les renang saja, kami harus menunggu selama setahun untuk dapat tempat. Dan
setelah dapat tempat, anak2 masuk ke grup paling bawah dulu. Setiap les, orangtua diperbolehkan melihat di balik layar ataupun dari atas podium Dan saya bisa liat sebenarnya R seharusnya sudah lewat dari basic level yaitu Strip Putih. Yup, sebelum mendapatkan Diploma A, tiap anak harus melewati tahapan demi tahapan, yang keberhasilannya ditandai dengan diberikannya Stip berwarna. Stip sendiri sebenarnya dalam bahasa berarti Bulatan (dot).


Saya pun bicara dengan gurunya, dan alhamdulillah setelah dites memang ternyata si mas sudah bisa langsung dapat orange stip. Tak lama ia pun dapat groene (hijau) stip dan blauwe (biru) stip. Nah dari biru ke merah ini lumayan lama jugaa...Skillnya harus bisa nyelam beberapa lama, berenang di bawah air sambil melewati rintangan berupa lubang kecil, juga harus kuat berenang 1 putaran.

Menyelam sambil melewati rintangan

Berbeda dengan waktu dulu mamaknya belajar renang saat SD, teknik dasar yaeng diajarkan di Belanda, yang notabene sama semua secara nasional, menekankan pada kemampuan untuk survive. Maklumin yaa, negaranya ada di bawah permukaan laut iniih. Dimana-mana pun ada kanal kecil dan besar yang gunanya bukan untuk estetis tapi supaya ga tenggelam ni tempat. Jadi ta heran, dari level awal yang diajarkan pertama bukan gaya kodok (breast stroke) tapi gimana cara mengambang. Terutama mengapung dengan kepala menghadap ke atas seperti mau gaya punggung. Tapi cukup mengambang en terus terang saya ga bisa ngambang kayak gitu hihihi.. Bawaannya pasti muntir lagi ke bawah. Nah mereka harus bisa mengambang dan bergerak perlahan. Jadi selama Level A, belum ada itu belajar gaya-gaya. Gaya dada, bebas, punggung apalagi kupu-kupu. Setelah itu barulah di stip biru dan merah belajar basicnya gaya bebas dan gaya punggung.


harus bisa meluncur tanpa gaya apapun
Tiap anak memang berbeda kemampuannya, kalau si mas bisa cepat kurang dari setengah tahun dia bisa mendapat Diploma A, kalau si adek harus 1 1/2 tahun lebih, bahkan akhirnya saking bosannya kelamaan, kita masukin dia di summer intensive supaya cepet dapat diploma A.

Setelah lewat Diploma A, anak-anak mulai belajar gaya kodok dan kembali lebih advance survivalnya. Sekarang mereka dites untuk berenang dengan keadaan baju lengkap sambil mengambang, lalu mengapung dan berenang 1 puteran, tak lupa juga menyelam. Selain itu juga untuk menyelesaikan tes, mereka diharuskan berenang lebih jauh. Kalau tadinya hanya 1 kali olympic, sekarang 2 puteran dengan gaya bebas, gaya punggung dan gaya kodok. Waktu dari diploma A ke B cukup cepat hanya sekitar 1 term atau 3 bulan.


Sebelum Habis berenang 2 puteran dikasih hambatan naik ke darat turun lagi ganti gaya punggumg

Diploma C, selain seperti di Diploma B, ditambah lagi, mereka harus belajar menyelamatkan orang. Tali busa dilemparkan untuk menangkap teman yang berada di air, lalu yang berada di air juga harus siap 'menyelamatkan' diri.




Tes kenaikan kelas ini ada dua fase; fase pertama disebut Proefzwemmen atau tes percobaan. Namanya saja percobaan, tapi disinilah sebenarnya dilihat apakah si anak bisa lulus dapat diploma atau tidak. Sebelum seorang anak mendapat undangan proefzwemmen, mereka akan dilihat oleh head coachnya, dan saat kursus dipisahkan dari anak lain. Bila memenuhi syarat, maka, pulang les mereka akan mendapat surat cinta undangan Proefzwemmen. Horeee!!!


Nah di proefzwemmen ini, orang tua tidak boleh menonton sama sekali, karena dikhawatirkan mengganggu konsentrasi. Bila proefzwemmen dinyatakan lulus, biassanya sih 90% lulus, maka dapatlah the ultimate love letter, undangan AFzwemmen... Yaay!

Penonton di atas tribun pada serius
Saat afzwemmen ini seperti sebuah pesta olympic saja. Semua orang boleh datang, ada yang duduk di tribun, ada yang duduk langsung di pinggir kolam renang. Afzwemmen Diploma A selalu meriah karena banyak pesertanya. Sementara tidak semua anak mau melanjutkan ke Diploma B atau C. Yang penting kalau sudah dapat Diploma A, sudah boleh berenang sendiri.

Saat akan dimulai, para peserta masuk berbaris diiringi lagu yang ceria dan tepukan tangan dari para orangtua. Dan para orang tua pun selalu terlihat antusias, bahkan banyak yang membawa handycam dan kamera slr profesional.


Setelah selesai tes dan pembagian diploma, acara pun selesai, dan biasanya semua langsung pada foto2 dengan diplomanya.

Alhamdulillaah si mas sekarang sudah menyelesaikan Advance Swim skill. Sudah bisa butterfly style dan juga pertolongan pertama orang tenggelam dengan memakai balon dari plastik belanja, alias barang apa adanya. Sebenarnya, dia mau ikutan klub renang, tapi yaah, ikutan klub pun harus menunggu karena penuhnya waiting list. Jadi kasian juga sampai sekarang dia belum dapat klub.
Sementara adek tidak mau melanjutkan lagi, cukup di Diploma C saja.






Comments

  1. kalau di Belanda hebat ya, keamanan berenang sangat dijaga. mereka harus bisa dulu baru boleh berenang bebas. keren banget deh pokoknya.






    kak mampir yuk ke blog http://nuvaderma.com/blog

    ReplyDelete
    Replies
    1. makluum negara di bawah garis batas laut kak hahaha...
      makasih ya sudah mampir.. siap meluncur :D

      Delete

Post a Comment