Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2013

Take Me Out to the Ball Game

Pintu Masuk Stadion Giuseppe Meazza - San Siro, Milan Take me out to the ball game, take me out with the crowd... Suka deh sama lagu anak-anak ini. Walaupun temponya agak lambat sehingga agak kurang cocok dengan jiwa lagunya (menurut saya looh), tapi intinya yang merayakan kegembiraan saat menonton pertandingan olahraga (dalam lagu ini, baseball) memang cocok sekali untuk menggambarkan keadaan saat kita duduk di suatu stadion dan menonton pertandingan olahraga...apapun olahraganya. T he cheering, the thundering sound, the clapping, the mocking, everything...They really pump up your adrenaline and make you not wanna get back . Gegap gempita suara penonton yang mendukung tim kesayangannya merupakan suatu pengalaman rasa yang tak bisa terlupakan dan kadang akan menagih untuk menuai rasa itu lagi. Bermula dari kesenangan saya menonton bola, tentunya bila ada kesempatan ingin rasanya menonton bola di stadion besar. Keluar dari rumah dan menuju ke tempat dan pengalaman baru, itulah

Mama Sejati

Untuk memeriahkan hajatan KEB, sebagai anggota yang masih anak bawang saya ingin mencoba untuk melukiskan cinta tanpa akhir Ibu. Tapi kenapa rasanya agak sulit bagi saya untuk menulis artikel tentang ibu ini ya. Terus terang memang susah bagi saya untuk mengungkapkan inner feeling kepada orang lain.  Untung dalam persyaratan ditulis seperti ini: "Bentuk postingan bebas, misalnya artikel, puisi, gambar, foto, video dll, tapi harus karya sendiri & belum pernah dipublikasikan." Artikel lagi stuck, kemampuan membuat puisi juga sudah pudar, gambar ga bisa buat, foto n video ga tau apa yang bisa dipajang. Mau buat apa loe jadinya?? Ya udah buat DLL aja deh.  Tapi kok nekat membuat fiksi? Padahal kagok banget kalau buat fiksi, suka maksa en bertele-tele gitu. Yah, dunno, tiba-tiba keluar aja ide itu. Moga-moga aja yang baca bisa nangkap esensi cerita yang ingin saya sampaikan tentang seorang "Mami". As for me, I don't wish to be a perfect mom nor a super

Asal Usul Zikir Baqiyatus Sholihat

credit Waktu lagi buka-buka catatan lama, tertera coretan ceker bebekku ini yang rasanya sayang banget kalo ga dishare apalagi kalau sampai hilang. Saya tuliskan disini supaya ga ribet buka-buka buku catatan lagi. Cerita ini merupakan asal-usul zikir Baqiyatus sholihat yang kebetulan sumbernya ga sempet saya catat, mungkin karena lagi agak ngelamun pas ngedengerin ustadzah bertauziyah. But the story was so enchanting, sampai-sampai saya hampir lupa menuliskannya. Jadi, k alau salah datangnya dari yang kurang konsen nyatet n nyimak pelajaran dan ke benaran datangnya dari hanya dari Allah ta'alaa. .  Soal kebaikan zikirnya bukan dibahas di posting ini yaa.. Baqiyatus sholihat sendiri merupakan amal kebaikan yang tiada putusnya. Jadi sungguh indah bila kita bisa membasahi lisan kita dengan zikir yang utama ini. Zikir yang dimaksud apalagi kalau bukan zikir yang biasa kita baca setelah sholat, Subhanallaah, Alhamdulillaah, Laa illa ha illallaah dan Allahu Akbar . Nah ternya

Mixing-up Bahasa with the Kids

credited from here Bukannya sok nasionalis kalau saya bersikeras berbahasa Indonesia pada anak-anak saya. Sejak lahir mereka tinggal di luar Indonesia. Tapi toh kalau berlibur, mudiknya kan ke Indonesia juga. Masak, mereka tidak bisa berkomunikasi dengan baik dengan kerabat-kerabatnya. Jadi, sampai sekarang, saya selalu berbicara bahasa Indonesia pada mereka, walaupun seringkali mereka membalas dalam bahasa Inggris. Dan sebenarnya juga tak jarang saya berbahasa Inggris dengan mereka karena mereka tidak mengerti bahasa Indonesianya ( tutup muka pake kamus ). Mereka belajar berbahasa Inggris tentunya dari sekolah. Selain itu pergaulan mereka dengan anak-anak di sekolah dan tetangga di kompoun sewaktu di Jeddah juga dalam bahasa Inggris karena mereka tidak bisa berbahasa Arab. Tentunya ditambah dengan bantuan channel TV anak-anak yang mereka tonton. Hanya saja karena berbicara dalam dua bahasa inilah, sering terjadi salah paham. Gegar bahasa yang tidak bisa dihindarkan. Jadi disini

Kembali Menjadi Musuh dalam Sekam

The World Cup 2014 in Brazil starts now! Yap, penyelenggaraan eventnya sendiri sih baru akan dimulai Juni 2014, tapi gegap gempitanya sudah dimulai sekarang, tepatnya semalam saat undian Grup diadakan. Grouping WC 2014 (foto cropped from FIFA ) Bisa bernapas sedikit lega saat tahu kalau Jerman tidak akan berhadapan dengan Belanda di babak-babak awal. Ternyata sebagai penggemar bola ada repotnya juga tinggal di negara bola. Kenapa? Karena si bola mania ini tinggal di negara yang salah!!! Saya penggemar bola sejak masih kanak-kanak, gara-gara si Papi (alm) membolehkan si anak TK nonton Piala Dunia 1982 di televisi. Saya yang masih piyik masih belum ngerti sebenarnya permainan apa itu. Tapi seru juga nontonnya terutama nonton featuresnya yang cuma capture goal moments aja. Lagipula dulu kan WC1982 digelar malam hari waktu Indonesia. Jadi kalau siang ya adanya cuma itu. Barulah pada tahun 1986, saya bisa menonton lebih banyak pertandingan selama berhari-hari kompetisi bola terbes