Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2012

Saat Panggilan Ketiga Datang

Baru saja minggu ini keluarga kami kehilangan seorang anggota keluarga yang cukup dekat. Tentu saja kami cukup merasa kehilangan. Dan sebagaimana adanya kalau aku baru saja mendapat berita duka cita seperti ini, lalu muncullah perasaan itu. What if my time comes? Dalam hidup seorang muslim hanya tiga kali Allah Ta'ala memanggilnya. Panggilan berhaji, panggilan sholat dan panggilan kembali ke asalnya. Jadi tentunya kita sudah tahu pasti suatu saat akan mati, pertanyaannya adalah kapan? Tentu saja bisa sewaktu-waktu tanpa kita tahu. Sudahkah aku yang berlumur banyak dosa di masa lalu cukup menengadahkan muka, dengan berlinang air mata memohon ampun dan bertobat? Rasanya belum cukup untuk membayar dosa yang lalu, dosa yang sekarang sudah dibuat lagi. Sudahkah aku cukup membuat lidah keluku menjadi lincah membaca dan menghafal Quran yang akan menjadi penerang kubur dan pembawa syafaat di hari penghitungan nanti? Rasanya malah semangatku untuk menghafal quran akhir-akhir ini bukan

Mosaic of Jeddah's Unbeaten Track

Before getting back to the home country, usually Indonesian pilgrims visit Jeddah for a day transit or sometimes even spending one night to wait for their flight. They arrive mostly from Mekkah. At this time, their tour operator usually bring them to the typical places for Indonesian pilgrim, such as Mesjid Apung (Floating Masjid) and Corniche Commercial Center or Balad.  The Mesjid Apung is not a special place. It just named that way by the Indonesian pilgrims, because half of the construction is above water, and so the name Floating arise. Actually it's not floating at all as you can see in the cover of Bunda of Arabia book. Most of the pillars are half way below the sea level.  While Balad is just an old commercial center a.k.a mall, which goods actually can be little bit cheaper if you know how to bargain. But also be careful with fake products. Here also is the place to find gold and money changer with competitive exchange rate. Well, you can find almost anyth

Cold Sunny Day

Cold sunny day seems to be an oxymoron. But, it can happen, for sure, like the view in my picture. *** One fine day, the Indonesian girl sat in the living room while studying for her midterm exam. Suddenly, she found a friend's note that she supposed to copy. Without further ado, she rushed  downstairs with her flip flop, t-shirt and pants and off she went outside heading to the copy shop across the street. Just when she stepped outside for a couple of steps, a big chill slapped her right on her body. Geee!!! She forgot she wasn't in Jakarta, where if the sun shines brightly it means that it is hot outside. Nope she was up there in a harbor city near the North Sea in early December, where the climate was getting colder each week. No matter how bright the sun shines. She turned back to her flat just to find that the door, though not locked, needs to be opened from the inside. Another thing she forgot out of the hurry. She rarely or probably never brings any

Farewell with Rujakan

Bukan rujaknya kita loh... ( Credit ) Salah seorang teman kami di pengajian dan juga salah seorang penulis Bunda of Arabia Rabu kemarin pergi meninggalkan Jeddah for good (huhuhuhu). Sedianya kami akan mengadakan acara perpisahan dengan coffee morning di suatu kafe gitu, biar seperti madam-madam :p. Tapi dasarnya ibu-ibu rempong, akhirnya malah milih buat rujakan di salah satu rumah bunda. Alhamdulillah, bisa santai deeh. Santainya gimana sih? Ya santai lah. Kalau kemana-mana di tempat umum ya wajib lah kita berabaya ria. Nah kalau udah masuk rumah, seperti yang diistilahkan seorang senior madam Jeddah, langsung deh ibu-ibu pada buka tenda.  Maklum, sebagai muslimah, kan kita tidak dilarang buka-bukaan kerudung di depan sesama perempuan. Makanya disini salon pun banyak. Dan dilarang banget pria-pria masuk ke dalam salon perempuan.  Hmm, kenapa dari rujak jadi ngomongin nyalon? Back to topic. Nah, seperti biasa kalau mau ada acara makan-makan, pasti langsung di blac

BANK Bing Bung yok, Kita Bingung

worradmu / FreeDigitalPhotos.net Sudah seminggu lebih nih kayaknya ga sempat nulis di blog. Alhamdulillah, karena buku Bunda of Arabia sudah terbit, jadi kami langsung menyerahkan nama-nama para pemesan ke si penerbit buat dikirimkan bukunya. Nah, pas urusan tagih menagih nih, teman-teman di Indonesia pada memesan kalau bisa Bank A ya, atau Bank X ya. Haduuuh... Urusan kecanggihan bank kok dari dulu ga berubah sih. Tetap aja sama. Ngerepotin nasabah. Kalau mau transfer antar bank yang berbeda pasti kena transfer fee. Kalau mau ambil duit dari ATM bank yang bukan bank kita, kena withdrawal charge. Haduuuh. Jaman udah berubah bapak-ibu bankers. Kok bisanya cuma narikin duit kecil-kecil aja sih dari nasabah. Selain itu kok masih tega buat antrian untuk ambil duitnya sendiri. Ga efisien pula dengan adanya ATM berbagai macam bank berderet di satu tempat. Satu antri yang lainnya kosong.