"Mba Vica maunya dipanggil apa? Mba, Tante, apa Bude?" Bocah kecil sebaya my lil princess itu bertanya dengan polosnya. "Yaah, maunya sih Tante. Tapi kalau manggil Tante, nanti kowe diseneni ibumu", jawabku sambil meringis. "Yo wis, aku celuk Tante yooo? "Asyiik... iyooo" Tapi toh tetap saja bocah 5 tahun itu harus memanggilku mbak, karena kalau dirunut, kami ini berada dalam satu garis generasi yang sama di klan keluarga besar mamiku. Waaah... lucu juga rasanya dipanggil mbak oleh sepupu yang umurnya bahkan sebulan lebih muda dari lil princess. Lucunya lagi, karena urutannya ia adalah sepupuku, maka anak-anakku 'harus' memanggilnya TANTE atau BU Lik. Ibunya si bocah sendiri lebih muda dariku. Seumur adikku yang kedua pula. Tapi saya harus memanggilnya Tante, karena runutannya, ia adalah adik sepupu Mami. Yah, karena lebih muda, saya panggilnya Mba saja. Panggilan berdasar urutan generasi ini memang masih kental dipegang oleh ...
Home for my wandering mind, where I can simply think out loud.