Skip to main content

Ngerasain juga BYAAAR PET di luar Indonesia

SUTET di Diemen ( photo credit)

Tadi pagi, Jumat 27 Maret, sekitar jam 10 kurang, ceritanya saya abis loading cucian ke dalam mesin cuci. Lah kok pas mau diidupin ga bisa? Lampu washing room pun juga ga nyala saat saklar dipencet. Wah, pikir saya ini sakelarnya turun kali yang bagian ruangan atas. Buru-buru deh saya ke bawah, ke kotak sekering. Ternyata, semua saklar naik, alias pada berfungsi. Jangan-jangan mati listrik. Langsung deh googling mencari apakah ada perbaikan atau pemadaman listrik di daerah sekitar rumah. Curiganya sih karena sedang ada pembangunan perluasan pertokoan dekat sini, lampu jadi padam. Suudzon yaak hihihi.. Ternyata ga dapat infonya di internet. Walaah, mana batere BB ternyata low-bat. Padahal pagi-pagi loh. Seharusnya kan masih fully charged or at least berkurang sedikit. Selain itu, dodolnya tuh, karena bingung, saya bikin status mati listrik di FB Le Carrousel yang friend listnya kebanyakan di Indo dan Jeddah. Padahal maksudnya nanya, kali aja ada teman-teman yang tau beritanya, ada apa gerangan. Alhamdulillaah, ada yang balesin dengan komentar, telpon 123 (pengaduan PLN) aja mba... ihihihi. Maunya siiih :). Tapi tadi baca berita cukup geli juga, karena banyak yang menelpon ke 112 (emergency line). Padahal kalau tidak ada yang urgent atau emergency nomor ini ga boleh dipakai hehehe. Mereka yang menelpon hanya menanyakan ada apa gerangan, kenapa listrik mati. Hadeeeh, ga pernah ngerasain mati lampu 3 hari berturut kayaknya orang-orang itu.

Akhirnya, sambil iseng bawa sampah buat dimasukin ke trash bin di luar, saya keluar rumah n niatnya pergi ke oma sebelah buat tanya-tanya. Tau-tau, saya melihat ibu tetangga sebelahnya lagi keluar dari rumah seberang dan berjalan menuju ke arah deretan rumah kami.



Baru juga saya mau menegur dia, halo, dia sudah nyerocos duluan bercerita tentang kerusakan gardu listrik yang menyebabkan seluruh provisi Holand Utara (North Holland) mati listrik (stroomstoring). Penyebab kerusakannya di Diemen, kota kecil di sebelah barat Amsterdam. Yah pantes aja saya googling ga ketemu, wong yang salah bukan di daerah sekitar sini. Dia sambil berharap cepet dibetulin karena kebetulan memang lagi dingin. Iyaa betuuul, I feel you, mevrouw. Di rumah saya kompornya listrik jadi ga bisa njerang air buat bikin wedang jahe....

Perbaikan di Diemen (photo credit)
Saking jarangnya mati lampu di Belanda, saya baca efeknya ternyata lumayan masif. Pemikiran saya sebagai orang Indonesia yang terbiasa dengan mati lampu (kebiasaan kan ngomongnya mati lampu, padahal yg mati semua listrik :p) adalah pasti di kantor-kantor atau tempat umum ada gensetnya. Ternyata ga berlaku di Belanda. Schiphol yang bandara internasional sampai sempat terhambat penerbangan keluar masuknya. Yang penerbangan masuk dialihkan sementara ke airport lain, yang mau keluar terpaksa delay dulu. Kereta yang beroperasi di daerah North Holland dan yang menuju daerah sini juga mengalami hambatan dan keterlambatan. Bahkan banyak yang sama sekali tidak bisa jalan. Ya iyalah, wong jalannya pake listrik bukan pake batubara. Teman saya  yang berkantor di Diemen, kota tempat asal masalah, bercerita bahwa di kantornya tidak ada listrik selama sekitar 2-3 jam. Lalu dia pun pulang terpaksa naik bis, karena kereta tidak ada yang jalan. Waduuh. Untungnya daerah rumah saya dekat Schiphol. Sekitar 1 jam setelahnya, listrik di tempatku mulai nyala lagi. Yaaay!

Sehubungan dengan gangguan listrik, kereta ke North Holland, Schiphol dan Flevoland tidak beroperasi
(photo credit) 
Delay di Schiphol (photo credit)
Hasil ngobrol-ngobrol dikit sama bapak temennya si Mas sih, ini termasuk skala besar. Not the first one di NL. Sudah beberapa kali mati lampu, tapi jarang yang cakupan daerahnya sebesar sekarang. Wong sampai hampir seluruh North Holland dan sebagian provinsi tetangga, Flevoland, yang terkena imbasnya. Satu lagi dari ceritanya buat tau matinya di tempat kita doang atau mati semua, ya tinggal tanya tetangga. hehehe itu mah gue juga tauuu oom. Keinget aja tinggal di Jakarta, kalau pas mati lampu pasti ada suaranya, YAAAAAH!!! Suara kecewa dari hampir berbagai penjuru jalan :p.

Waktu tinggal di Jeddah, saya juga pernah mengalami mati listrik ini. Seluruh Jeddah padam listriknya karena generator pembangkit listrik rusak overheated. Yap, saat itu musim panas dan suhu mencapai 52derajat celsius. Jadi rupanya si pembangkit listrik ga kuat juga kepanasan. Walaah, kita yang terbiasa hidup 24 jam pakai AC selama musim panas, langsung deh tepar. Tiduran aja di lantai marmer, buat ngadem. Soalnya kalau berdiri di luar, mateng daaah :p.

Kebalikan kan sama disini. Disini malah kedinginan, cari penghangat badan. Iiish, padahal udah spring loh, kok dinginnya kayak early winter gini.

Yah begitulah kira-kira ceritanya ngerasain mati lampu di luar Indonesiah. Plus tergeli-geli ndengerin cerita anak-anak yang katanya di sekolah pada takut ke kamar mandi karena gueelaaap. Sementara penerangan di kelas dan di gang cuma mengandalkan sinar matahari yang malu-malu keluar dari balik awan mendung.

What a day :D

Comments