Cropped from its website |
Saat lihat postingan di Facebook tentang popcorn yang masih belum jelas halal/haramnya, terus terang lemes juga saiaah. Udah pernah beli yg di MY/SG soalnya buat hadiah. Memang bukan saya yang makan, tapi kan berarti saya kasih ke orang, makanan yang belum jelas kehalalannya.
Ada setidaknya dua point masalah disini sebenarnya.
- Bahan apa yang bisa buat si popcorn jadi ga jelas halal/haramnya. Jagung doang gitu looh.
- Kenapa bisa ada perbedaan antara satu negara dgn negara lain. Misal di Dubai kok bisa dijual secara umum.
Yang no. 2 dulu deh yg lebih simple. Tiap negara kan ada policy masing-masing. Kalau di gulf countries yang anggota GCC (Saudi, UAE, Kuwait, Qatar, Oman, Bahrain) sepertinya sudah by default kalau makanan yang dijual di tempat umum itu halal. (kecuali. Setahu saya di Dubai, dimana di hotel dan beberapa supermarkt besar ada section khusus jual haram food n supplies cmiiw).
Sementara kalau seperti di Asia (ID, MY, SG, TH dll) walau banyak muslimnya tetap ada pengaturan label halal. Jadi kalau ada yang mempertanyakan halal tidaknya suatu makanan di negara2 terakhir disebut karena secara visual tidak ada label halal di produknya, IMHO itu wajar saja sebagai seorang muslim. Wong dia mau makan yang halal menurut ajaran Islam kok.
Selain itu juga ada perbedaan supply bahan pembuatannya. Yg gampang ni, in**mi*, memang dimana-mana halal, mau buatan indo, Jeddah, Maroko ataupun Serbia, pasti ada cap halal, tapi mungkin karena perbedaan resep dan bahan, sumprit buatan Indo lebih enak, kayaknya karena micinnya bumbunya lebih banyak...š
Tapi hati-hati makan es krim ma**um di sini (kecuali yg varian vegan) ataupun beef burger M**ee or ayam K**. Ga halal bow walau di negara kita halal merdeka. Kalau ada turis muslim yg masih makan padahal sudah kita kasih tau, ya bukan tanggungan kita lagi yaah. Kenapa ga halal? Kan ayam dan sapi aja, bukan babi. Ya karena ga zabiha š. (Muter ajaa jawabnya). Zabiha itu cara menyembelih hewan yang sesuai syariah Islam.
Nah no. 1 sedikit banyak terjawab jadinya kan. Karena mungkin ada trace di dalam keju si popcorn yg berasal dari daging non zabiha. Keju yg dari susu sapi bisa ga zabiha? Bisa doong. Bahasnya tanya oom google aja dah. Keywordnya rennet in cheese. Lalu mungkin juga ada ethyl alcoholnya. Karena pernah saya beli popcorn microwave, terpaksa akhirnya dikasihin ke temennya bocah, soalnya pas dibaca ada ingredien yang ga lolos sensor auditor pantry. Yaitu whey powder, yang merupakan hasil ekstrasi susu dengan menggunakan rennet.
Whey powder pada popcorn karamel |
Buat yang ga tau, makanan haram bagi muslim itu bukan hanya babi dan turunnyan tapi juga khamr, alias segala sesuatu yg memabukkan spt minuman beralkohol dan yg menyerupainya termasuk juga recreational drugs loh (jadi inget ada buyer minta beliin CBD oil buat ibunya. Laah selain haram, di Indo kan masih ilegal ituuh). Jadi kalau ada ethyl alcohol dalam popcorn tersebut, ya terpaksa ga bisa dimakan ya.
Nah, makanya pas ada ribut popcorn yang laris oleh jastipper MY dan SG tentang halal haramnya, saya sih ga heran, cuma tepok jidat, kenapa dulu ga kepikiraaan. Nyesel kaan. Untung dulu saya makannya yang beli di Dubai Mall. Cuma kasian sama yang saya beliin dari KL itu...
Tapi terus terang saya heran di negara besar berpenduduk mayoritas Muslim, entah karena pengen laku, pelayannya suka ga bilang kalau ada alkohol dalam makanan. Yg penting no pork nor lard. Contoh paling gampang mirin (rice wine) dlm pembuatan sushi. Sedih liat teman berhijab masuk resto sushi yang pada top tapi lupa sushi is not only rice, fish and seaweed.
Sementara disini, kalau pakai hijab, orang langsung aware, kadang ga perlu saya tanya. Saya dulu sering belanja ikan goreng (lekkerbek dan kibbeling) dengan saus koktail. Karena pikir saya koktail itu ya mix saus kayak es buah campur gituu. Pas udah berhijab, liburan dari Jeddah, kita datang mau nostalgia jajan ke toko ikan itu. Eh si oma yang jual bilang, cocktail sauce ada alkoholnya *gubraak... Jadiii selama iniiih...
Pergi ke tukang es krim, milih es krim malaga, orangnya bilang. Not that, ada alkoholnya. Haduuuh.. Dulu kenapa kaga dikasih tauuu, ga berhijab siiih *garukvitrine
Bahkan pas saya nanya ada gelatinnya ga di macaron dan es krim cheesecake, waiternya langsung nanya dulu ke dapur. Ada bilang ada, ga ada ya bilang juga. Apa adanya lah.
Beda banget ga sih sama di suatu Negeri. Yang bahkan supaya ga keliatan, kadang arak dimasukkan ke botol kecap ikan. Peratiin aja kl abang nasgor masak, gmana apinya.
Terus gimana dong makan? Yah jaman sekarang udah banyak cara confirm jajanan kaan di Indo. Nah dulu kan pernah di postingan ini sharing yang halal food di Indo ini (iih pasti udah outdated banget). Sekarang saya suka nulis review di google maps untuk food di Europe yang halal ataupun syubhat. Maklum ya, di Eropa kalau ga khusus halal food pasti ga ada halal certificatenya. Jadi bagi saya yang penting ingredientnya halal. Kalau harus liat proses, bisa-bisa ga makan macem-macem kitaaah
Thanks for sharing, sukses terus..
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete