Balik dari Jakarta, kok mata jadi sepet kepala jadi pusing. Gara2nya? Kebanyakan ngeliat tas branded replika (istilah umumnya KW) dimana2. Dari yang modelnya sama persis, sampe yang bikin model baru sendiri (duh kayak aku apal semua model tas branded aja). Bahannya juga macem2, dari yang bagus kualitasnya, sampe mirip banget bahan n bagus jahitannya. Sampe yang udah langsung keliatan, kalo itu emang cuma replika. Brand yang banyak dipalsu? Louis Vuitton dan Gucci. Ironis, karena dulu si Louis Vuitton memasang signature monogram LV di travel bag buatannya supaya tidak gampang dipalsu.
Sebenernya pemakaian replika ini memang sudah ada dari dulu, dan bukan di Indonesia aja. Merata lah around the globe. Sex and the City fans pasti inget suatu episode dimana Samantha Jones beli tas replika Prada made in China cuma 100USD dari penjual gelap yang jualan dari mobilnya. Cuma sepetnya gue, kok ya di Indo or Jakarta ini ya kebangetan gitu loooh buanyaknyaaa. Seakan kalo ga pake tas branded, ga eksis. Dan sebenernya di balik semua itu tentu saja menyulitkanku yang lagi pengen usaha jualan branded bags asli heheheh...(itu toh sebabnya). Kalo orang lebih milih KW, ya, repot dooong gue heheheh.
Tapi, yah, mungkin aku cuma sebagian dari orang2 yang mikir brand itu tidak penting tapi segala2nnya. Haah??!! heheheh... Exclusive brand value jadi diminish, kalo semua orang bisa pake. Jadi menurut gue, kalo gue ga bisa beli Hermes atau Gucci, ya gue ga bakalan mau beli replikanya. Biarlah brand tersebut menjadi semacam holy grail. Jadi kalo suatu saat bisa beli, ada kepuasan tersendiri sudah mencapai target.(Bukan shopaholic loh gue) Emang sih sekarang ga pake duit hasil usaha sendiri, pake duit suami, jadi agak cuil sedikit pridenya hehehe. Anyway, prinsipnya, daripada membuang duit beli barang palsu, mendingan nabung buat yang asli.
Tapi gimana, kalo yang asli masih jauh api dari kompor? Well, I have a few tips yang moga2 ada gunanya. Pertama sih, ga sia2 lah aku senengannya dulu baca Marie Claire, Red en de geng. Jadul, aku inget, ini majalah, bukan seperti Bazaar or Vogue, dia kasih tips gimana bisa tampil chic dengan budget terbatas. Biasanya kolomnya judulnya Spree vs Steal or something like that.
I love the idea of Spree vs Steal. Intinya, you can buy another brand of fashion items yang modelnya mirip2 (Steal), dengan harga yang ga setinggi Spree (high end brand) items. Rangenya bukan cuma bags, tapi juga baju, sepatu, kosmetik dan kawan2. Lumayan ada beberapa barang yang gue punya adalah steal dari high end brand spree. Yang penting adalah aku suka make barangnya.
Another way to sport a stylish bag or shoes adalah buat sendiri, dengan model yang ada. Ga usah dicap brandnya or pake brand sendiri. Pas ngantor demen nih model gini. Bikin2 sendiri dengan contek model. Murah meriah dibanding branded stuffs. Mana kita bisa milih warna en bahan yang mungkin malah ga ada di brand aslinya. Dulu sih bikin2 sepatu di deket Perbanas tuh. Banyak banget workshopnya. Kalau tas, gue suka yang udah jadi. Ngubek aja Bandung. Dapet tuh bangsanya Dias or Elisabeth. Psst, tas Elisabeth gue udah hampir 10 tahun masih kuat dipake lho.
Lastly, beli barang di luar Indonesia yang harganya lebih murah terutama di factory outletnya yang resmi (seperti Bally di Swiss, Aigner di Jerman, Gucci, Prada dkk di Italy), atau grab mereka pas lagi sale season. Most high end brands offer sale bisa sampai 50% lho, kecuali beberapa brand seperti LV, Chanel en Dior. Chanel kadang kasih sale juga, tapi pelit hehehe. Khusus LV, sebenarnya walau dia tidak pernah sale, ada advantagenya. Kalau kita kurang sreg sama purchasenya kita, kita bisa exchange barangnya di mana aja di seluruh dunia within a certain time limit. That has to be checked with LV local store. Kalau di Indo, boleh tukar barang yang dari luar Indonesia hanya 2 minggu dari tanggal purchase. Di Jeddah 30 hari. Asal kondisi masih bagus dan pake receiptnya.
So, for me sori aja. No KW. Apalagi gue mau coba2 jualan. Better stay away from KW bags. Gue masih sayang duit gue. Sekarang, ini gue kasih contekan dari hasil steal. Sekalian kalo mau, gue juga bisa jualin branded bags. Mumpung lagi diskonan neeeh... hihihihi. Praktekan tips no 3. Hayoks, ada Prada, Gucci, Miu-miu, Armani, Sonia Rykiel dkk. Atau mau LV yang spread harganya lumayan dengan yang di Jakarta stores, juga boleh.
Next time, posting barang2 yang spree and steal ah, hasil mallhopping en windowshopping. (Ngelap window mulu kapan belinya hihihi)
============================
Loewe Nappa Aire Bag vs Coach Parker (2009)
= Ga nyambung daaah emang ini modelnya. Modelnya Loewe Nappa emang very unique. Tapi yang gue steal disini adalah the touch of the leather. Wuaaah...alus n lembut banget pyranees goatskinnya. Sama warnanya yang pastel punya. Tapi harganya booow. 5,000an sar yang kecil. 6000an sar yang besar.
Kebetulan spring 2009, Coach ngeluarin Parker yang warna2 pastelnya langsung menarik hati. Terus kulitnya juga haluus, walau jauh banget dibanding Loewe. Perhatiina juga handelnya yang unique, satu detail dr Loewe yang keren, juga ada side pocket kayak Loewe. So, steal this!
Chanel Jacket vs Zara
When Blue is the New Black!
Waktu awal tahun ini Blue jadi the IT color, gue naksir banget sama birunya most Mulberry bags. Bener2 eyecatching en bold. Selain Mulberry ga ada di Saudi, harganya juga mahal bangeeets. Jadi cari2 deh model lain dari other brand yang lagi sale. Eh nemu dooong... I love the bold blue, the firm leather and the structure and walaupun keliatan kecil, ternyata it's very roomy inside. Brandnya, hehehe...Ada laah...Yang pasti lebih murah dari Mulberry yang sekitar 4000an AED (4500an SAR) karena lagi 50% off.
Mulberry Blue vs 'something' blue
LV Monogram asli. Taken from LV website |
Tapi, yah, mungkin aku cuma sebagian dari orang2 yang mikir brand itu tidak penting tapi segala2nnya. Haah??!! heheheh... Exclusive brand value jadi diminish, kalo semua orang bisa pake. Jadi menurut gue, kalo gue ga bisa beli Hermes atau Gucci, ya gue ga bakalan mau beli replikanya. Biarlah brand tersebut menjadi semacam holy grail. Jadi kalo suatu saat bisa beli, ada kepuasan tersendiri sudah mencapai target.(Bukan shopaholic loh gue) Emang sih sekarang ga pake duit hasil usaha sendiri, pake duit suami, jadi agak cuil sedikit pridenya hehehe. Anyway, prinsipnya, daripada membuang duit beli barang palsu, mendingan nabung buat yang asli.
Tapi gimana, kalo yang asli masih jauh api dari kompor? Well, I have a few tips yang moga2 ada gunanya. Pertama sih, ga sia2 lah aku senengannya dulu baca Marie Claire, Red en de geng. Jadul, aku inget, ini majalah, bukan seperti Bazaar or Vogue, dia kasih tips gimana bisa tampil chic dengan budget terbatas. Biasanya kolomnya judulnya Spree vs Steal or something like that.
I love the idea of Spree vs Steal. Intinya, you can buy another brand of fashion items yang modelnya mirip2 (Steal), dengan harga yang ga setinggi Spree (high end brand) items. Rangenya bukan cuma bags, tapi juga baju, sepatu, kosmetik dan kawan2. Lumayan ada beberapa barang yang gue punya adalah steal dari high end brand spree. Yang penting adalah aku suka make barangnya.
A homage to Gucci, with reptile leather, custom and ready made bags from Indonesian seller Photo courtesy of E&E bags |
Lastly, beli barang di luar Indonesia yang harganya lebih murah terutama di factory outletnya yang resmi (seperti Bally di Swiss, Aigner di Jerman, Gucci, Prada dkk di Italy), atau grab mereka pas lagi sale season. Most high end brands offer sale bisa sampai 50% lho, kecuali beberapa brand seperti LV, Chanel en Dior. Chanel kadang kasih sale juga, tapi pelit hehehe. Khusus LV, sebenarnya walau dia tidak pernah sale, ada advantagenya. Kalau kita kurang sreg sama purchasenya kita, kita bisa exchange barangnya di mana aja di seluruh dunia within a certain time limit. That has to be checked with LV local store. Kalau di Indo, boleh tukar barang yang dari luar Indonesia hanya 2 minggu dari tanggal purchase. Di Jeddah 30 hari. Asal kondisi masih bagus dan pake receiptnya.
So, for me sori aja. No KW. Apalagi gue mau coba2 jualan. Better stay away from KW bags. Gue masih sayang duit gue. Sekarang, ini gue kasih contekan dari hasil steal. Sekalian kalo mau, gue juga bisa jualin branded bags. Mumpung lagi diskonan neeeh... hihihihi. Praktekan tips no 3. Hayoks, ada Prada, Gucci, Miu-miu, Armani, Sonia Rykiel dkk. Atau mau LV yang spread harganya lumayan dengan yang di Jakarta stores, juga boleh.
Next time, posting barang2 yang spree and steal ah, hasil mallhopping en windowshopping. (Ngelap window mulu kapan belinya hihihi)
============================
Loewe Nappa Aire Bag vs Coach Parker (2009)
= Ga nyambung daaah emang ini modelnya. Modelnya Loewe Nappa emang very unique. Tapi yang gue steal disini adalah the touch of the leather. Wuaaah...alus n lembut banget pyranees goatskinnya. Sama warnanya yang pastel punya. Tapi harganya booow. 5,000an sar yang kecil. 6000an sar yang besar.
Kebetulan spring 2009, Coach ngeluarin Parker yang warna2 pastelnya langsung menarik hati. Terus kulitnya juga haluus, walau jauh banget dibanding Loewe. Perhatiina juga handelnya yang unique, satu detail dr Loewe yang keren, juga ada side pocket kayak Loewe. So, steal this!
Chanel Jacket vs Zara
Klasik banget ga sih jasnya Chanel. Boxy, kaku en tanpa kerah plus dengan bahan tweed (benernya tuh kan bahan murah yaak). Sapa coba yang suka baca majalah fashion ga tau jaketnya Mademoiselle Coco. Makanya pas nemu nih Zara jacket, on sale pula, just grab it fast. Without further ado, just see the picture.
From Gossip Avenue Blog |
Waktu awal tahun ini Blue jadi the IT color, gue naksir banget sama birunya most Mulberry bags. Bener2 eyecatching en bold. Selain Mulberry ga ada di Saudi, harganya juga mahal bangeeets. Jadi cari2 deh model lain dari other brand yang lagi sale. Eh nemu dooong... I love the bold blue, the firm leather and the structure and walaupun keliatan kecil, ternyata it's very roomy inside. Brandnya, hehehe...Ada laah...Yang pasti lebih murah dari Mulberry yang sekitar 4000an AED (4500an SAR) karena lagi 50% off.
Mulberry Blue vs 'something' blue
*tosss*
ReplyDeletegw juga paling anti barang KW.
aahahaha.
mendingan gw beli tas rajut homemade daripada nenteng2 LV palsu. ahahaha.
pengin punya? pasti lah. tapi pasti rasanya puas banget kl bisa beli yg asli, walaupun nabungnya harus berabad2 (lebayy). ahahahaha.
sayang duit mah kalo beli KW. Dah kalo mau beli yg asli sama gue aja, tapi kl musim diskon yaaa huahaha
ReplyDelete(promosiii...)