largest tomb in Mada'in Saleh |
Old Castle in Al 'Ula |
Jelas bukan gedung beton |
pemandangannya memang "JEMPOL" |
Sebenarnya ada rasa takut juga saat menuju kesana. Takut ga bisa nangis, takut cengengesan aja dan takut karena disana adalah tempatnya kaum Tsamud yang dulu diazab Allah. Tentunya aku tak mau menjadi seperti mereka, na'udzubillaah min dzalik. Sebenarnya pun ada hadits yang sebaiknya kalau lewat sana jangan meminum air dari sumurnya dan kalau berada disana sebaiknya menangis karena takut akan azabNya.
Apa sih kesalahan kaum Tsamud sehingga diazab Allaah sampai rata dengan tanah? Yup, di Mada'in Saleh tidak ada hal lain kecuali pahatan makam dan gunung pahatan alam. Tidak ada rumah atau apapun juga yang menandakan pernah ada orang hidup disana. Sampai saat ini pun tidak ada orang tinggal disana.
Kisah kaumnya Nabi Saleh ini disebutkan sampai 25 kali di dalam Al Quran sebagai kaum yang dikutuk karena tidak mempercayai keberadaan Allaah dan terlebih lagi melanggar aturannya. Mereka ini sebenarnya kaum yang diberi kelebihan berupa kemahiran dalam memahat. Mereka hidup di daerah yang dulunya merupakan daerahnya Kaum Aad yang juga diratakan dengan tanah oleh Allaah.
Allaah mengirim Nabi Saleh a.s. yang merupakan salah seorang dari mereka. Beliau mengajak mereka menyembah Allaah dan bersyukur atas pemberian yang diberikan Allaah kepada mereka. Namun mereka menentangnya bahkan menantang nabi Saleh untuk menunjukkan eksistensi Allaah kepada mereka. Rupanya oasis di gurun batu bukanlah tanda bagi mereka kaum yang tidak berpikir, bahwa itu adalah ciptaan Allaah.
pahatan alam mirip manusia ya |
Lalu Allaah menciptakan unta betina dari gunung batu, dan keluarlah si unta dari dalamnya. Nabi Saleh lalu berpesan agar sapi betina itu dibiarkan makan dan minum sesukanya. Tetapi dasar kaum ngeyel, malah si unta betina disembelih (Asy Syams 91: 11-15).
Di balik celah ini ada sumur yang katanya dulu tempat minum si unta betina (wallahu a'lam) |
disinilah sumurnya yang juga hampir diminum airnya oleh rombongan Rasulullaah |
Makanya agak takut juga kan mau kesana. Tapi ternyata perjalanan menuju ke sana yang membuatku terkagum-kagum, sementara terus terang, kurang begitu terkesan (takut sih tepatnya) saat berada di Mada'in Salehnya sendiri.
Nama Mada'in Saleh juga ternyata nama baru. Sebelumnya tidak ada namanya. Dinamakan seperti itu artinya Mada'in dari Madina atau kota. Saleh dari nama nabi Saleh a.s. Jadi artinya kira-kira kotanya nabi Saleh. Daerahnya cukup luas looh. Ada kali besarnya sekecamatan di Jakarta. Berarti kan dulu kaum yang dibinasakan itu, buanyaak juga ya orangnya. Naudzubillaah.
Luasnya Mada'in Saleh. Ini hanya merupakan sebagian saja |
Tapi kok masih ada tomb? Katanya sudah rata dengan tanah. Nah, ternyata long time after that, ga jelas kapan. Ada suatu kaum Nabatean yang datangnya dari daerah Petra di Yordania. Mereka datang lalu membangun tomb untuk memakamkan kerabat mereka. Cara penguburannya serem loh. Jadi, mayat itu ditaruh di luar tomb, lalu dibiarkan dimakan binatang. Setelah itu baru tulang-belulangnya dimasukin ke dalam tomb. Semakin besar atau bagus tomb, berarti semakin kaya keluarga tersebut. Kaum Nabatean ini juga kaum pagan yang menyembah patung. Bekas kuil mereka pun masih ada disini.
Ad-Diwan : Bekas Kuil Penyembah berhala |
Bekas kuil pemujaan berhala |
Kalau pernah liat kuil batu di film Indiana Jones and the Last Crusade, mungkin foto-foto tomb di Mada'in Saleh mengingatkan kita akan film itu. Memang benar, karena seperti aku sebut di atas, Kaum Nabatean asalnya dari Petra. Jadi bisa dibilang Petra dan Mada'in Saleh merupakan sister city dan dibuat oleh kaum yang sama.
Oya, sebelum memasuki daerah Mada'in Saleh, ternyata di dekat gerbang masuk ada stasiun kereta kerajaan Ottoman yang melintasi Hijaz Railway. Silahkan di google sendiri cerita tentang Lawrence of Arabia dan Kerajaan Ottoman. Yang pasti bisa dibilang dengan bantuan Lawrence ini, berdirilah Kerajaan Saudi yang ada sekarang.
Perjalanan panjang dan mencekam (karena kembali ke Madinah, saat matahari sudah turun) selama 8 jam lebih, cukup terbayar. Cukup pula mengingatkanku bahwa azab Allaah benar adanya. Semoga negeriku menjadi negeri yang dicintai dan dilindungi oleh Allaah. Aamiin.
masya Allah..
ReplyDeletelagi, reportase mb Vica bikin saya kepengen banget kesana... :')
Kesanalah Son, mumpung di Saudi. Sebaiknya rame2 biar konvoi. Serem soalnya kalo sendiri.
Deleteliat dari foto'a aja keren bangett, apalagi asli'a ya. Kapan bisa kesana, ntar nunggu dari tugas kesana kali, hehehe :)
ReplyDeleteiya masya Allaah. Maap ga semua foto ga bisa saya upload krn kebanyakan hehehe
DeleteSubhanallaah. Serem juga ceritanya ya Mba Vica.
ReplyDeleteMakasih ya Mba sudah disharing.. :)
sama2 Dani :)
DeleteKlo kesana perlu visa lagi kah ? Atau cukup dgn visa umroh?
ReplyDeleteSetahu saya, hanya bisa dengan residen visa atau visit visa. Visa umroh tidak bisa dipakai selain di 3 kota, Jeddah, Makkah, Madinah. Sayangnya, Saudi (terakhir yg saya tahu) tidak mengeluarkan travel visa.
Delete