Image: Simon Howden / FreeDigitalPhotos.net |
Jadi keinget masa kecil, di ujung lulusan SD dan pertama kali masuk SMP, dimana tulis menulis berarti menumpahkan segala jenis khayalan ke dalam kertas. Pas waktu SD dan SMP isinya yah biasa deh, cerita-cerita "gila" yang berkhayal abiiis. Tokoh-tokohnya yah biasanya teman-teman dekatku dan para pemain bola or film yang ganteng2 hihihi... Hadoooh. Ga jauh deh, ABG. Dan ceritanya tidak jauh dari buku-buku yang sering kami baca di masa itu. Lima Sekawan, Mallory Towers, si Badung, dan lain sebagainya. Brit Invasion memang sudah ada sejak jaman dulu. Makanya aku pernah bilang, Harry Potter adalah versi dark dan versi sekolah magicnya Mallory Towers hahahah...
Semakin besar, ceritanya sudah mulai masuk SMA, mulai deh menulis cerita yang tokoh utamanya benar-benar fiksi, Bukan lagi hanya khayalan tentang teman-teman dan idola saja. Bukan HANYA loh. Kalau menulis yang satu itu tetap kebutuhanku, dan kebutuhan teman-teman yang suka nagih buku hahaha. Ga boleh protes kalo jalan cerita udah gue tetapin yaaa... Yah mereka sih baca-baca aja sambil hahahihi sendiri.
Kuliah juga ternyata masih suka nulis-nulis, walaupun jarang sekali. Kurang ingat apa dulu sering nulis pas kuliah yaa? Tapi kok di buku almamater, ada salah seorang 'korban mengkhayal ala Vica' nulis kira-kira begini. "Lanjutkan bakat menulisnya Vic" atau "Pinjem buku-buku loe lagi doong".
Sebenarnya kalau ditarik garis (lurus atau tidak, kurang tahu juga) kebanyakan aku menelurkan karya kalau lagi stress. Stress mau ujian, stress kebanyakan PR, stress ngadepin ortu (maklum jiwa pemberontak, bahkan masih ada sampai sekarang). Pokoknya kalau stress larinya ke nulis. Berhalaman-halaman aku mampu tulis, daripada harus belajar Fisika atau Bahasa Indonesia.
Sekarang ada blog, walaupun sifatnya tidak murni private, dalam arti pembaca bukanlah selected group, aku tetap berusaha menulis. Menuangkan isi pikiran yang herannya sampai sekarang masih selalu "scattered". Tidak fokus pada satu hal. Makanya bisa banget aku multitasking, walaupun kadang hasilnya ga bagus.
Selain blogku ini ada lagi tempat blog yang ideanya freestyle tapi agak terbatas, yaitu Kompasiana. Terbatas dalam arti, tidak mungkin aku curcol disana tanpa ada bahasa reportase. Menulis disana walaupun baru empat tulisan dan hasil editan dari blog sendiri, lumayan mengasah kemampuan untuk menulis dalam bahasa yang benar dan menarik. Seneng deh, kalau ada yang mampir untuk baca tulisan kita. Berbeda dengan blog, yang memang kalau aku tulis, kadang memang cuma buat bacaanku alias introspeksi sendiri. Daripada ngomong sendiri, mending aku tulis toh. Orang ga baca, ya ga papa hehehe. Tapi kalau baca, ada baiknya tinggalkan jejak dengan memberi comment, lebih bagus lagi juga ditulis kalau punya blog. Aku kan juga pengen ngintip tulisan orang lain hehehe... Bukan berarti untuk dicontek looh ;)
Selain itu ada dua blog lagi tempatku menulis, tapi mereka terbatas dalam pengembangan ide, karena terikat theme, yaitu Cerita Jeddah, yang themenya memberikan informasi tentang berbagai kehidupan di Jeddah. Dan Amuslima yang visinya memberi informasi kepada muslim dan muslima di berbagai negara yang masyarakan Islamnya minoritas, terutama untuk negara USA (karena page ownernya memang domisili di sana).
Akhirnya sih seperti kata Paulo Coelho, "what every writer wants is to have his/her writings read by other people". Aku perlu nambahin ah, however big is the audience. So, mau coba deh, satu hari satu tulisan. Itung-itung curhat gratisan :)
*like thissss*
ReplyDeleteiyaa yuk, biasain.
apapun! ga usah pusing2 mo canggih2 tulisannya. Apa saja. Dua kalimat, ga masalah. Resep masakan, oke. Maki-maki boleh, kejadian hari ini ok, racauan ga jelas juga gpp. Bagus2 lagi, bisa berbagi hikmah.
Pokoknyaaaa, ga usah pusing tulisan kita jelek ato ga ada yg baca. *udah pasti itu bisikan syaiton* ahahaha. At least, tulisan itu buat kita sendiri.
And, menurut gw, jgn lupa juga baca apa aja tiap hari. Krn menulis itu juga butuh "makanan". Bukan begitu bukan?
p.s: gw juga udah baca blog Cerita Jeddah, yg lo kontributorin Vic. Informatif! Titip salam buat teman2 di sana. Keep writing you guys!
betuuul....
ReplyDeletepenulis yang membaca sama menurutku sama dengan pembaca aktif hehehe
Halooo.. kunjungan balik niih.
ReplyDeleteAku dulu juga sempat bertekad bikin satu post per hari, ngikutin "acara"-nya wordpress postaday.. awal2 sih masih niatlah nulisnya, tapi lama2 (baca: 2 minggu) udah males, akhirnya nurunin standar jadi post a week aja.. Setidaknya seminggu ada satu tulisan.
Sekarang setelah banyak teman2 yang komen jadi makin semangat nulisnya.. Aku baru ngeh ternyata banyak hal kecil disekitarku yang bisa aku ceritain..
makasih bebe udah mampir.
ReplyDeleteOh one day one post tuh wordpress ya. Bagus sih. Tapi yang penting niat n usaha. hehehe...
Memang nih bnyk kejadian harian buat ditulis yang sbnrnya cuma buat bahan bacaan alias diary kita aja.
Coba berapa lama gue bertahan bisa tiap hari yaa hihihi...