Sudah sering jalan-jalan ke Madinah tapi baru kali ini mau nulis tentang tempat-tempat yang biasa dikitari saat ke Madinah Al Munawarah ini. Yah masih sehubungan dengan datangnya si adik yang ga pernah kesini. Biasanya sih orang yang umroh pasti diajak ke tempat-tempat bersejarah dan turistik seperti yang nanti aku tulisin, selain tentunya Masjid Nabawi. Tapi aku mau tambahkan beberapa tempat yang off beaten track.
Tetapi daerah Madinah Al Munawarah (Madinah yang Bersinar) ini hanya diperbolehkan untuk Muslim saja. Jadi setelah checkpoint sebelum memasuki Madinah, ada perempatan besar yang ada lampu merahnya. Dan visitor non-muslim, dipersilahkan belok kiri menuju Yanbu atau ke kanan ke arah Riyadh (arah loh, bukan berarti langsung menemui kedua kota itu. Apalagi Riyadh yang nun jauh disanaaaaa).
Lalu, kami terus saja dari perempatan besar itu menuju ke kota Madinah. Sekitar 200 meter kemudian ada penanda kota Haram di bukit batu di kiri kanan jalan berupa tugu. Apa sih Haram? Jadi kotanya Haram ga boleh dipakai gituh?
Enggaaak...maksudnya Haram adalah, bahwa di dalam boundary Haram tersebut, orang yang memasukinya diharamkan untuk berbuat kejahatan, terutama sekali adalah membunuh atau menyakiti orang lain. Menyakiti bisa dalam artian fisik dan juga mental.
Pertama kali aku mendatangi kota Madinah, aku merasakan yang namanya kesejukan yang lain dari yang lain. Rasanya peaceful, serene dan hal lain yang tidak bisa digambarkan. Pokoknya baru saja melewati batas haram, aura kotanya sudah memberi rasa damai dan aman. Ga heran deh, Nabi Muhammad Salallahu alaihissalaam memilih kota ini sebagai tujuan hijrahnya.
Barulah biasanya kita langsung check in ke hotel di sekitar kompleks masjid Nabawi. Enaknya di sini apalagi kalau bukan musim umroh n haji, hotel-hotel bintang lima yang mahal-mahal bisa kita inepin dengan harga miring. Tinggal pilih, tinggal pilih. Mau Hilton? Intercon, Moevenpick, Radisson, sebut deh. Miring sampai bisa 70% hihihihi.... Kalah dong Menara Pisa? Iyalaah, salah satu kenikmatan tinggal di Saudi, gitu loh.
Nah mari mulai perjalanan kita pelan-pelan. Posting pertama ini adalah tentang tempat-tempat yang kudu didatangi kalau datang ke Madinah dan yang biasa dilewati sama travel umroh/haji.
Masjid Nabawi
Masjid besar yang didirikan oleh Rasulullah Salallahu alaihissalaam ini tentunya menjadi tujuan utama para jamaah haji umroh. Besarnya selalu bertambah. Diperkirakan sekarang besarnya sekitar 400.500 meter persegi. Kalau datang kesana pasti selalu saja ada perubahan. Pertama kali kesini tahun 2006, ga ada tuh payung-payung raksasa. Sekarang hampir 6 tahun kemudian, payungnya sudah terkembang megah menaungi jemaah yang kepanasan di luar karena tak dapat tempat di dalam. Lalu, ada juga plafon yang bisa bergeser menampakkan matahari pagi. Itu belum ada looh 5 tahun lalu.
Kalau sudah kesini apalagi kerjaannya kalau bukan cari pahala sebanyak-banyaknya. Menurut hadits, pahala sekali sholat di masjid Nabawi adalah 1000x lipat, hanya kalah oleh Masjidil Haram yang menawarkan reward 100.000x. Dan lebih banyak daripada Masjidil Aqsa yang 500x. Wallahuallam.
Selain itu nih, disini ada tempat yang namanya Raudhah. Di sepotong tempat yang ukurannya cuma kira2 5x4 m dan ditandakan dengan karpet yang berwarna hijau (semua karpet di Nabawi berwarna merah) inilah, menurut Hadits, bila berdoa (biasanya dengan sholat sunnah 2 rakaat), doanya akan makbul, karena Raudhah ini adalah bagian dari Jannah (surga) yang ada di dunia. Makanya tempatnya selaluuuuu penuuuuh. Kalau musim umroh, pasti yang masuk akan digilir. Terutama untuk orang Indonesia. Untuk keamanan, jadinya kalau berdesakan dengan orang2 berbadan besar dari negara lain (Pakistan, Turki, African countries) ga terlalu parah. Tapi yah tetap saajaaa... Mau berdiri aja susah, apalagi mau sholat. Tapi insya Allah bila niatnya cari ridha Allah, akan dapat tempat. Kalau pas lagi ga musim umroh/haji, bisa lumayan tenang nih di dalam tanpa harus sibuk berdesakan yang lebih parah dari kereta Jabotabek.
Oya Raudhah ini hanya dibuka pada jam2 tertentu. Jadi kalau ingin kesana tidak bareng2 rombongan, tanya dulu ke askar penjaga pintu, kapan pintu Raudhah dibuka. Terus sebelum masuk mesjid, jangan bawa ponsel ya. Atau kalau mau bawa, umpetin hehehe. Diperiksa dengan ketat loh. Kalau ketahuan ga papa sih. Cuma disuruh nitipin aja ke bagian admin. Tapi yah, repooot euuy. Apalagi kalo rame.
Nah, di dekat Raudhah ini ada tempat yang dibatasi seperti tembok dan kain putih. Ada apakah di dalamnya. Subhanallah, disinilah makamnya Rasulullah Salallahu alaihissalaam, Abu Bakar R.A dan Umar bin Khattab R.A. Lah kok ada makam dalam masjid? Eits, jangan salah sangka loh. Ini bukan makam di dalam masjid. Makam ini tadinya berada di dalam rumah kediaman Rasulullah Salallahu alaihissalaam dan Aisyah R.A. Tempatnya berada tepat di luar Masjid Nabawi, disebelahnya gitu. Jadi beliau bisa dengan mudah keluar masuk masjid. Nah, berabad-abad kemudian, karena perluasan masjid (sekarang besarnya kira2 100x lebih besar dari aslinya), rumah Rasulullah Salallahu alaihissalaam terpaksa masuk area masjid, karena tidak mungkin dipindahkan. Makanya, dibatasi daerah makamnya, supaya orang tidak sholat di daerah makam, dan di atasnya diberi Green Dome untuk menandakan daerah yang sebenarnya bukan daerah Masjid Nabawi. Ndak boleh kaaan sholat di kuburan.
Makanya kalau masuk Raudhah, biasanya bershalawat dulu, beri salam kepada Rasulullah Salallahu alaihissalaam terus ke Abu Bakar RA terakhir ke Umar bin Khattab R.A. Baru cari tempat nyaman diantara desakan orang-orang untuk bisa sholat di Raudhah.
Lalu selanjutnya banyak-banyakin aja deh kita sholat di Mesjid Nabawi. Mumpung dijanjikan 1000x pahala gitu loooh.
Masjid Quba
Masjid Quba adalah masjid yang pertama kali didirikan oleh Rasulullah Salallahu alaihissalaam setelah beliau berhijrah ke Madinah. Lalu setiap Sabtu, beliau mendatangi masjid ini dengan berjalan kaki atau menunggang unta. Bila kita datang ke masjid Quba lalu sholat sunnah 2 rakaat, apa saja, dikatakan pahalanya sama dengan pahala orang yang berumroh (Hadits Al Tarmidhi). Tau aja ya gue hehehe. Lah itu terpampang di tulisan prasasti di mesjidnya :).
Terusannya iseng aja nih si mami beli2 kurma muda yang dijual di depan masjid. Lumayan loh harganya cuma 10sar per kilo. Gede-gede pula.
Masjid Qiblatain
Masjid ini tidak ada keistimewaan tertentu, jadi sebenarnya tidak ada keutamaan pergi kesini seperti ke Mesjid Quba misalnya. Tetapi sejarahnya, mesjid ini mempunyai dua kiblat, makanya dinamakan Qiblatain. Ceritanya saat Rasulullah Salallahu alaihissalaam sedang sholat di masjid ini, (dulu ga tahu namanya apa), Allah menurunkan Surat Al Baqarah ayat 144:
Sungguh Kami (sering) melihat wajahmu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan palingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Maka palingkanlah wajahmu kearah Masjidil Haram.
Jadi atas perintahNYA lah, Rasulullah Salallahu alaihissalaam yang sedang sholat, langsung mengubah kiblatnya dari yang tadinnya menghadap Jerusalem (Masjidil Aqsa), menjadi mengarah ke Masjidil Haram di Mekkah. Subhanallah, Allah is the Grand Director of All Things. Coba kalo sekarang kiblat masih menghadap ke Aqsa, bakalan susah nih kami yang muslim ini untuk berziarah kesana.
Karena biasanya cuma numpang lewat doang, yang ini gambarnya nyontek aja deh ke Wikipedia yaa :)
Jabal (Bukit) Uhud
Nah disini tempat terjadinya Perang Uhud, perang balas dendamnya orang kafir Quraisy (Mekkah) dari kekalahan mereka di Perang Badr. Mereka membawa pasukan sebesar 3000 orang dan unta. Sementara dari pasukan Muslim di Madinah hanya 700 orang. Sebenarnya siiih 1.000 orang, tapi yang 300 kabur duluan, maklum mereka itu adalah kaum munafik yang disebut di Ali Imran 167. Disini juga dicontohkan bagaimana kalau kaum Muslimin tidak mau menuruti perintah Rasulnya. Kalah deh. Orang udah menang duluan, tapi si pasukan panah yang ada di atas bukit yang sebenarnya diperintahkan untuk tetap berada disana apapun yang terjadi oleh Rasullullah, tau-tau turun bukit. Yah, kan kemenangan yang udah di tangan jadi hilang deh karena mereka disergap oleh pasukan kafirin yang berbalik ke belakang gunung.
Tetapi selain itu, penyebab lain adalah sempat turunya semangat para pejuang karena ada kabar berita gugurnya Rasulullah Salallahu alaihissalaam. Padahal yang gugur adalah Musab bin Umayr R.A., pemegang panji kaum Muslimin, yang konon katanya amat mirip dengan Rasulullah Salallahu alaihissalaam.
Dari 700 orang tentara muslimin, hanya 70 orang yang gugur sebagai syuhada, termasuk diantaranya paman Rasulullah, Hamza R.A. Sampai sekarang makam 70 orang syuhada itu bisa dilihat di balik bukit kecil tempat pemanah yang diperintahkan menunggu musuh datang. Poto nyontek lagi yaa dari poto temenku (abis adanya poto rame2 ama temen hehehe)
Yah kira-kira itulah tempat-tempat bersejarah yang worth to visit. Ada juga sih mesjid tempat bekas perang Kandak, tapi kurang bersejarah deh. Ada Makam Baki, tempat para syuhada yang berada di selatan Masjid Nabawi. Terus biasanya para pilgrim nih dibawa ke tempat-tempat turis seperti pasar kurma dan kebun kurma, atau bukit magnet. Tentang bukit magnet ini baca aja di Cerita Jeddah ya.
Hanya saja kalau ke Madinah jangan lupa belanja oleh2. Dibanding di Mekkah or Jeddah, belanja oleh2 umrohan di Madinah termasuk paling murah. Selain itu konon katanya sih disni adalah tempat yang penuh barakah. Hitungannya kadang 1+1 bisa lebih dari 2, karena kota ini kesayangannya Rasulullah.
Oke deh, selamat menikmati perjalanan di kota Madinah yang seperti namanya Munawarah, kotanya penuh aura yang terang, terutama di Masjid Nabawi, dan bukan karena lampu loooh....
Next post, barulah kita ke off beaten tracknya, insya Allah
Masjid Nabawi at Night |
Lalu, kami terus saja dari perempatan besar itu menuju ke kota Madinah. Sekitar 200 meter kemudian ada penanda kota Haram di bukit batu di kiri kanan jalan berupa tugu. Apa sih Haram? Jadi kotanya Haram ga boleh dipakai gituh?
Enggaaak...maksudnya Haram adalah, bahwa di dalam boundary Haram tersebut, orang yang memasukinya diharamkan untuk berbuat kejahatan, terutama sekali adalah membunuh atau menyakiti orang lain. Menyakiti bisa dalam artian fisik dan juga mental.
Pertama kali aku mendatangi kota Madinah, aku merasakan yang namanya kesejukan yang lain dari yang lain. Rasanya peaceful, serene dan hal lain yang tidak bisa digambarkan. Pokoknya baru saja melewati batas haram, aura kotanya sudah memberi rasa damai dan aman. Ga heran deh, Nabi Muhammad Salallahu alaihissalaam memilih kota ini sebagai tujuan hijrahnya.
Barulah biasanya kita langsung check in ke hotel di sekitar kompleks masjid Nabawi. Enaknya di sini apalagi kalau bukan musim umroh n haji, hotel-hotel bintang lima yang mahal-mahal bisa kita inepin dengan harga miring. Tinggal pilih, tinggal pilih. Mau Hilton? Intercon, Moevenpick, Radisson, sebut deh. Miring sampai bisa 70% hihihihi.... Kalah dong Menara Pisa? Iyalaah, salah satu kenikmatan tinggal di Saudi, gitu loh.
Nah mari mulai perjalanan kita pelan-pelan. Posting pertama ini adalah tentang tempat-tempat yang kudu didatangi kalau datang ke Madinah dan yang biasa dilewati sama travel umroh/haji.
Masjid Nabawi
mejeng depan Gerbang Utama (pas di tengah) |
Masjid besar yang didirikan oleh Rasulullah Salallahu alaihissalaam ini tentunya menjadi tujuan utama para jamaah haji umroh. Besarnya selalu bertambah. Diperkirakan sekarang besarnya sekitar 400.500 meter persegi. Kalau datang kesana pasti selalu saja ada perubahan. Pertama kali kesini tahun 2006, ga ada tuh payung-payung raksasa. Sekarang hampir 6 tahun kemudian, payungnya sudah terkembang megah menaungi jemaah yang kepanasan di luar karena tak dapat tempat di dalam. Lalu, ada juga plafon yang bisa bergeser menampakkan matahari pagi. Itu belum ada looh 5 tahun lalu.
Kalau sudah kesini apalagi kerjaannya kalau bukan cari pahala sebanyak-banyaknya. Menurut hadits, pahala sekali sholat di masjid Nabawi adalah 1000x lipat, hanya kalah oleh Masjidil Haram yang menawarkan reward 100.000x. Dan lebih banyak daripada Masjidil Aqsa yang 500x. Wallahuallam.
Selain itu nih, disini ada tempat yang namanya Raudhah. Di sepotong tempat yang ukurannya cuma kira2 5x4 m dan ditandakan dengan karpet yang berwarna hijau (semua karpet di Nabawi berwarna merah) inilah, menurut Hadits, bila berdoa (biasanya dengan sholat sunnah 2 rakaat), doanya akan makbul, karena Raudhah ini adalah bagian dari Jannah (surga) yang ada di dunia. Makanya tempatnya selaluuuuu penuuuuh. Kalau musim umroh, pasti yang masuk akan digilir. Terutama untuk orang Indonesia. Untuk keamanan, jadinya kalau berdesakan dengan orang2 berbadan besar dari negara lain (Pakistan, Turki, African countries) ga terlalu parah. Tapi yah tetap saajaaa... Mau berdiri aja susah, apalagi mau sholat. Tapi insya Allah bila niatnya cari ridha Allah, akan dapat tempat. Kalau pas lagi ga musim umroh/haji, bisa lumayan tenang nih di dalam tanpa harus sibuk berdesakan yang lebih parah dari kereta Jabotabek.
Oya Raudhah ini hanya dibuka pada jam2 tertentu. Jadi kalau ingin kesana tidak bareng2 rombongan, tanya dulu ke askar penjaga pintu, kapan pintu Raudhah dibuka. Terus sebelum masuk mesjid, jangan bawa ponsel ya. Atau kalau mau bawa, umpetin hehehe. Diperiksa dengan ketat loh. Kalau ketahuan ga papa sih. Cuma disuruh nitipin aja ke bagian admin. Tapi yah, repooot euuy. Apalagi kalo rame.
Makam Rasulullah Salallahu alaihissalaam, Hanya Raja dan Tamu Negara yang diperbolehkan melihat langsung |
Makanya kalau masuk Raudhah, biasanya bershalawat dulu, beri salam kepada Rasulullah Salallahu alaihissalaam terus ke Abu Bakar RA terakhir ke Umar bin Khattab R.A. Baru cari tempat nyaman diantara desakan orang-orang untuk bisa sholat di Raudhah.
Lalu selanjutnya banyak-banyakin aja deh kita sholat di Mesjid Nabawi. Mumpung dijanjikan 1000x pahala gitu loooh.
Masjid Quba
Masjid Quba adalah masjid yang pertama kali didirikan oleh Rasulullah Salallahu alaihissalaam setelah beliau berhijrah ke Madinah. Lalu setiap Sabtu, beliau mendatangi masjid ini dengan berjalan kaki atau menunggang unta. Bila kita datang ke masjid Quba lalu sholat sunnah 2 rakaat, apa saja, dikatakan pahalanya sama dengan pahala orang yang berumroh (Hadits Al Tarmidhi). Tau aja ya gue hehehe. Lah itu terpampang di tulisan prasasti di mesjidnya :).
Tentang Masjid Quba |
Terusannya iseng aja nih si mami beli2 kurma muda yang dijual di depan masjid. Lumayan loh harganya cuma 10sar per kilo. Gede-gede pula.
Masjid Qiblatain
Masjid ini tidak ada keistimewaan tertentu, jadi sebenarnya tidak ada keutamaan pergi kesini seperti ke Mesjid Quba misalnya. Tetapi sejarahnya, mesjid ini mempunyai dua kiblat, makanya dinamakan Qiblatain. Ceritanya saat Rasulullah Salallahu alaihissalaam sedang sholat di masjid ini, (dulu ga tahu namanya apa), Allah menurunkan Surat Al Baqarah ayat 144:
Sungguh Kami (sering) melihat wajahmu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan palingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Maka palingkanlah wajahmu kearah Masjidil Haram.
Jadi atas perintahNYA lah, Rasulullah Salallahu alaihissalaam yang sedang sholat, langsung mengubah kiblatnya dari yang tadinnya menghadap Jerusalem (Masjidil Aqsa), menjadi mengarah ke Masjidil Haram di Mekkah. Subhanallah, Allah is the Grand Director of All Things. Coba kalo sekarang kiblat masih menghadap ke Aqsa, bakalan susah nih kami yang muslim ini untuk berziarah kesana.
Karena biasanya cuma numpang lewat doang, yang ini gambarnya nyontek aja deh ke Wikipedia yaa :)
Jabal (Bukit) Uhud
Nah disini tempat terjadinya Perang Uhud, perang balas dendamnya orang kafir Quraisy (Mekkah) dari kekalahan mereka di Perang Badr. Mereka membawa pasukan sebesar 3000 orang dan unta. Sementara dari pasukan Muslim di Madinah hanya 700 orang. Sebenarnya siiih 1.000 orang, tapi yang 300 kabur duluan, maklum mereka itu adalah kaum munafik yang disebut di Ali Imran 167. Disini juga dicontohkan bagaimana kalau kaum Muslimin tidak mau menuruti perintah Rasulnya. Kalah deh. Orang udah menang duluan, tapi si pasukan panah yang ada di atas bukit yang sebenarnya diperintahkan untuk tetap berada disana apapun yang terjadi oleh Rasullullah, tau-tau turun bukit. Yah, kan kemenangan yang udah di tangan jadi hilang deh karena mereka disergap oleh pasukan kafirin yang berbalik ke belakang gunung.
Jabal Uhud (pic. courtesy of Henny M.) |
Tetapi selain itu, penyebab lain adalah sempat turunya semangat para pejuang karena ada kabar berita gugurnya Rasulullah Salallahu alaihissalaam. Padahal yang gugur adalah Musab bin Umayr R.A., pemegang panji kaum Muslimin, yang konon katanya amat mirip dengan Rasulullah Salallahu alaihissalaam.
Makam Syuhada Uhud (pic. courtesy of Henny M.) |
Dari 700 orang tentara muslimin, hanya 70 orang yang gugur sebagai syuhada, termasuk diantaranya paman Rasulullah, Hamza R.A. Sampai sekarang makam 70 orang syuhada itu bisa dilihat di balik bukit kecil tempat pemanah yang diperintahkan menunggu musuh datang. Poto nyontek lagi yaa dari poto temenku (abis adanya poto rame2 ama temen hehehe)
Peziarah di Uhud (pic. courtesy of Henny M.) |
Yah kira-kira itulah tempat-tempat bersejarah yang worth to visit. Ada juga sih mesjid tempat bekas perang Kandak, tapi kurang bersejarah deh. Ada Makam Baki, tempat para syuhada yang berada di selatan Masjid Nabawi. Terus biasanya para pilgrim nih dibawa ke tempat-tempat turis seperti pasar kurma dan kebun kurma, atau bukit magnet. Tentang bukit magnet ini baca aja di Cerita Jeddah ya.
Hanya saja kalau ke Madinah jangan lupa belanja oleh2. Dibanding di Mekkah or Jeddah, belanja oleh2 umrohan di Madinah termasuk paling murah. Selain itu konon katanya sih disni adalah tempat yang penuh barakah. Hitungannya kadang 1+1 bisa lebih dari 2, karena kota ini kesayangannya Rasulullah.
Oke deh, selamat menikmati perjalanan di kota Madinah yang seperti namanya Munawarah, kotanya penuh aura yang terang, terutama di Masjid Nabawi, dan bukan karena lampu loooh....
Next post, barulah kita ke off beaten tracknya, insya Allah
Vic, gw pengin banget ke sana.
ReplyDeleteDoain yaaa...
#Tiba2Ngembeng
Aamiiin... semoga proposalnya diapprove sama yg Di Atas yaa...
Deletegara2 baca ini saya lobi suami langsung buat ke madinah, mba Vica.. hehe..
ReplyDeletesemoga bisa ke sana.. aamiiin...
Looh, belum pernah ke Madinah ya? Moga2 suami cepet dapat waktu luang ya, biar bisa jalan-jalan. Aamiin
DeleteVicaaa, aq baru nge-blog lagi setelah jetlag ilang dan langsung buka blog kamu nemu tulisan ini :))
ReplyDeleteTerharu banget baca tulisanmu ini, nggak tau kenapa. Rindu ingin kembali kesana, huhuhuhuuu.....
Nambahin cerita sedikit boleh yah :
1. Di Raudhah, MashaAllah penuhnyaaaa... Aq antri hampir dua jam baru bisa masuk Raudhah. Pengalamanku kemarin Raudhah dibuka jam 9-11 siang, terus antara waktu Dzuhur ke Ashar dan terakhir setelah waktu Isha, jam 9-11 malam. CMIIW.
Barenganku waktu itu kebanyakan memang orang Turki, badannya gede-gede (kalau nggak mau dibilang gendut, hihihiii). Antrean masuk Raudhah pasti dipisah antara orang Melayu sama orang Turki. Soalnya pas masuk Raudhah gak kebayang kalau postur orang Melayu yang iprit kegencet sama orang Turki yang segede gaban, hahahaa...
2. Soal HP. Iya memang diperiksa tas-nya satu-satu. Tapi berhubung "otak kriminal" masih bisa dipakai ya udah aku taruh HP di kaus kaki. Alhamdulillah, amaaannn... Ahahahaa....
Sekian cerita aku Vic, nanti kalau ke Jeddah ajak aku jalan-jalan lagi yaaa... *hayah, ngarep* ;)
alhamdulillah. Emang semua yang pernah kesini (dan Masjidil Haram) pasti selalu pengen balik lagi (termasuk mukimin looh).
DeleteBoleh nambahin cerita. Buat cerita juga dong di blognya. Kan beda pengalaman yg visitor jauh sama visitor weekender :p.
Iya kalau Raudhah emang harus tanya askar. Suka beda2 waktu bukanya untuk ibu2. Pagi suka dr jam 7-10 pagi, suka dr jam 8-11, suka-suka deeh hhehehe...
Sama aja loe ama temenku juga hp diumpetin di kaus kaki. Malah ada yg taro diiiii....ssst...wkwkwkw...
Insya Allah kalau kesini masih ada aku, jalan2 lagi. Kan belum semua Jeddah dikiterin :p